Matius 7:15
Hal pengajaran yang sesat
7:15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu 1 yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Matius 16:6
16:6 Yesus berkata kepada mereka:
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi 2 orang Farisi dan Saduki."
Matius 16:11
16:11 Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa bukan roti yang Kumaksudkan. Aku berkata kepadamu: Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
Filipi 3:2
3:2 Hati-hatilah terhadap anjing-anjing,
hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu
3 ,
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya
yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia,
tetapi tidak menurut Kristus
4 .
Kolose 2:2
2:2 supaya hati
mereka terhibur dan mereka bersatu dalam kasih, sehingga mereka memperoleh segala kekayaan dan keyakinan pengertian, dan mengenal rahasia
Allah, yaitu Kristus,
Titus 1:15
1:15 Bagi orang suci semuanya suci
5 ;
tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci,
karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
1 Full Life: WASPADALAH TERHADAP NABI-NABI PALSU.
Nas : Mat 7:15
Lihat art. GURU-GURU PALSU.
2 Full Life: BERJAGA-JAGALAH ... TERHADAP RAGI.
Nas : Mat 16:6
Di dalam ayat ini "ragi", lambang kejahatan dan pencemaran, menunjuk
kepada ajaran orang Farisi dan Saduki. Kristus menyebut ajaran mereka itu
"ragi" karena sebagian kecil saja dapat merembes dan mempengaruhi
sekelompok besar orang sehingga percaya kepada hal yang salah
(lihat cat. --> Mr 8:15).
[atau ref. Mr 8:15]
3 Full Life: ANJING-ANJING...PEKERJA-PEKERJA YANG JAHAT...PENYUNAT-PENYUNAT YANG PALSU.
Nas : Fili 3:2
Pencobaan yang terbesar bagi Paulus adalah kesedihan yang
dirasakannya karena mereka yang memutarbalikkan Injil Kristus. Kasihnya
kepada Kristus, gereja, dan kebenaran penebusan begitu kuat sehingga
mendorong dia untuk melawan dengan sangat orang yang merusak ajaran yang
murni, sambil melukiskan mereka seperti "anjing-anjing" dan
"pekerja-pekerja yang jahat" (versi Inggris NIV -- "orang-orang yang
melakukan kejahatan")
(lihat cat. --> Fili 1:17;
lihat cat. --> Gal 1:9;
[atau ref. Fili 1:17; Gal 1:9]
bd. Mat 23:1-39). "Penyunat-penyunat yang palsu" adalah ungkapan Paulus
untuk upacara sunat yang diajarkan oleh para penganut agama Yahudi, yang
menyatakan bahwa tanda sunat dari PL itu perlu bagi keselamatan. Paulus
menegaskan bahwa sunat yang benar adalah karya Roh di dalam hati seseorang
bila dosa dan kejahatan dikerat (ayat Fili 3:3; Rom 2:25-29; Kol 2:11).
4 Full Life: FILSAFATNYA YANG KOSONG ... TIDAK MENURUT KRISTUS.
Nas : Kol 2:8
Paulus mengingatkan kita untuk berwaspada terhadap segala filsafat
agama, dan tradisi yang menekankan usaha manusia terlepas dari Allah dan
penyataan-Nya dalam Alkitab. Sekarang ini salah satu ancaman filsafat yang
terbesar terhadap kekristenan yang berdasarkan Alkitab adalah "humanisme
sekular". Paham ini telah menjadi filsafat yang mendasar dan agama yang
diterima dalam kebanyakan pendidikan sekular, pemerintahan, dan masyarakat
pada umumnya. Paham ini juga merupakan segi pandangan yang tetap dari
kebanyakan media berita dan hiburan di seluruh dunia.
- 1) Apakah yang diajarkan oleh filsafat humanisme?
- (a) Filsafat ini mengajar bahwa umat manusia, alam semesta, dan
segala sesuatu yang ada hanya terdiri atas zat dan tenaga yang
terbentuk secara kebetulan dalam wujudnya yang sekarang.
- (b) Manusia tidak diciptakan oleh Allah yang berkepribadian, tetapi
adalah hasil suatu proses evolusi yang untung-untungan.
- (c) Paham ini menolak kepercayaan kepada Allah yang berkepribadian
dan tak terbatas serta menyangkal bahwa Alkitab adalah penyataan
yang diilham oleh Allah kepada umat manusia.
- (d) Ditegaskannya bahwa pengetahuan tidak ada terlepas dari penemuan
manusia dan bahwa nalar manusialah yang menentukan etika yang tepat
bagi masyarakat, dan dengan demikian menjadikan manusia sebagai
otoritas yang tertinggi.
- (e) Paham ini berusaha untuk mengubah atau memperbaiki perilaku
manusia melalui pendidikan, redistribusi ekonomi, psikologi modern
atau hikmat manusia.
- (f) Diajarkannya bahwa standar moral tidaklah mutlak, melainkan
nisbi, ditetapkan oleh apa yang membahagiakan orang, membuatnya
senang, atau dianggap baik untuk masyarakat sesuai dengan
tujuan-tujuan yang ditentukan oleh para pemimpinnya; nilai-nilai dan
moralitas alkitabiah ditolak.
- (g) Rasa nyaman-diri, kepuasan, dan kesenangan dianggapnya sebagai
keuntungan yang tertinggi dalam hidup.
- (h) Ditegaskannya bahwa manusia harus belajar untuk menanggulangi
kematian dan segala kesukaran dalam hidup tanpa percaya kepada atau
bergantung pada Allah.
- 2) Filsafat humanisme mulai dengan Iblis dan merupakan perwujudan
kebohongan Iblis bahwa manusia dapat menjadi seperti Allah
(Kej 3:5). Alkitab menyebut para penganut humanisme sebagai orang
yang telah "menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan
menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya ... " (Rom 1:25).
- 3) Semua pemimpin, pendeta, dan orang-tua Kristen harus berusaha
sekuat-kuatnya untuk melindungi anak-anak mereka dari indoktrinasi
humanisme dengan menyingkapkan kesalahannya serta menanam di dalam
mereka sikap penghinaan terhadap pengaruhnya yang merusak
(Rom 1:20-32; 2Kor 10:4-5; 2Tim 3:1-10; Yud 1:4-20;
lihat cat. --> 1Kor 1:20;
lihat cat. --> 2Pet 2:19).
[atau ref. 1Kor 1:20; 2Pet 2:19]
5 Full Life: BAGI ORANG SUCI SEMUANYA SUCI.
Nas : Tit 1:15
Mungkin Paulus sedang berbicara tentang kesucian ritual dari
peraturan makanan orang Yahudi (bd. Mat 15:10-11; Mr 7:15;
1Tim 4:3-5). Ada beberapa guru yang selalu memikirkan mengenai
perbedaan antara makanan yang haram dan yang halal. Mereka mengajarkan
bahwa kepatuhan dalam hal ini adalah penting bagi kebenaran yang sejati.
Mereka mengabaikan tabiat moral yang benar, kemurnian batiniah dan
kebenaran yang lahiriah (ayat Tit 1:16). Paulus menekankan, jikalau
keadaan moral seseorang itu murni, maka perbedaan di antara makanan haram
dan halal itu tidak mempunyai arti apa-apa. Paulus tidak berbicara tentang
hal atau tindakan yang secara moral jelas salah, tetapi mengenai kemurnian
secara upacara keagamaan saja.